Indah Indri Haryani: Mewujudkan Pendidikan Karakter di Era Reformasi untuk Menjadikan Pendidikan yang Berkualitas
Penulis dapat dihubungi
melalui surel ini: indahiharyani@gmail.com
Masyarakat Indonesia saat ini berada
di Era Reformasi. Era reformasi adalah era baru setelah Era Orde Baru. Era
Reformasi ditandai dengan pelaksanaan Hak Asasi Manusia (HAM) Secara utuh,
dalam arti semua hak-hak manusia dihargai dan dijunjung tinggi dengan
memperhatikan hak-hak orang lain. Namun hal ini disalahartikan dalam
pelaksanaannya. Hak-hak seseorang diminta untuk dihargai dengan
sebebas-bebasnya tanpa memperhatikan hak-hak orang lain serta norma dan aturan
yang berlaku.
Pendidikan Karakter merupakan suatu
proses yang untuk merubah jati diri seseorang untuk ke arah lebih baik dan
menjadikan seseorang tersebut ke arah yang lebih maju. Pendidikan juga dapat
mewujudkan anak bangsa ke arah yang lebih maju, apalagi di zaman Era Reformasi
saat ini. Pada zaman Era Reformasi saat ini Pendidikan Karakter harus terus
dikembangkan pada generasi saat ini, supaya agar terus tertanam pada individu
itu sendiri. Pendidikan Karakter sesungguhnya bukan sekedar mendidik, melainkan
Pendidikan Karakter menjadikan pembiasaan perilaku yang baik dapat membimbing
dan merasakan. Pendidikan Karakter juga bisa dihubungkan dengan etika, akhlak
atau nilai terhadap diri seseorang.
Di dalam pendidikan selain mewujudkan
Pendidikan Karakter juga harus menerapkan Pendidikan Moral (moral education)
merupakan pendidikan yang sering di pakai dalam keseharian yang dapat di
kaitkan dengan etika (perilaku). Untuk penerapannya dalam kehidupan sehari-hari
dengan menggunakan afektif dan psikomotorik. Pendidikan pada zaman saat ini
sudah menerapkan penyimpangan yang sangat pesat. Bahkan, tidak sesuai dengan
Pendidikan Karakter dan Pendidikan Moral yang di terapkan saat ini.
Menurut Ki Hajar Dewantara dalam
konteksnya adalah pedagogis yang dimaksud adalah pendidikan watak untuk para
siswa. Membangun sebuah karakter harus juga benar-benar di pikirkan dengan
kesungguhan. Bagi sekarang Pendidikan Karakter pelaksanaannya dari segi
evaluasi sangat belum tepat sekali, terutama dalam Pendidikan Watak. Pendidikan
Watak sangat penting bagi sekolah dan penting sekali untuk masa depan bangsa.
Pendidikan Watak juga seharusnya
membawa seorang anak ke dalam pengenalan nilai secara kognitif penghayatannya
nilai secara afektif, akhirnya ke pengalaman nilai secara nyata dan benar.
Apalagi individu wajib menerapkan Pendidikan Karakter tersebut dimanapun.
Sekolah juga harus menerapkan Pendidikan Karakter, karena karakter di Indonesia
sangat melemah sekali saat ini. Oleh karena itu penerapan pendidikan karakter
di sekolah juga sangat memerlukan pemahaman konsep, teori, metodologi dan
aplikasi yang relevan dengan pembentukan sebuah Pendidikan Karakter. Bahwa
penghasilan dari Pendidikan Karakter ketika suatu kelompok membangun karakter
yang sangat disepakati secara bersama.
Fenomena yang terjadi di dalam kasus
pendidikan sekarang adalah misalnya kasus yang sering terjadi pada saat ini
adalah Tawuran yang terjadi
di Jakarta (21/9/2011) “Bentrok antara pelajar SMA Negeri 6 Jakarta dan
sejumlah wartawan” hal ini menunjukkan bahwa pemerintah selama ini belum serius
mewujudkan pendidikan yang berkarakter pada saat ini. Jelas sekali bahwa kebijakan
ini justru telah menciptakan perilaku yang tidak sesuai dengan tujuan
pendidikan itu sendiri. Pendidikan Karakter bangsa menjadi salah satu prioritas
dalam RKP 2012 bidang pendidikan karena menjadi esensi dari penyelenggaraan
pendidikan.
Jadi, Pendidikan
Karakter di Era Reformasi saat ini harus semakin diterapkan kepada generasi
saat ini. Karena pada Era Reformasi saat ini adalah pendidikan makin berkembang,
begitu dengan peserta didik. Peserta didik saat ini lebih ke arah penyimpangan
yang cukup pesat dengan adanya perkembangan globalisasi yang cukup canggih.
Oleh karena itu, Pendidikan Karakter harus makin diterapkan oleh guru untuk
mengajarkan kepada peserta didik, agar peserta didik mampu menerapkan hal
tersebut seperti yang sudah diterapkan dalam UUD 1945.
Semoga dapat bermanfaat untuk generasi mendatang
BalasHapus