Maraknya kasus pemerkosaan dan
pelecehan seksual yang dilakukan oleh anak dibawah umur membuat kita miris akan
merosotnya moral generasi bangsa. Kasus pemerkosaan yang terjadi baru-baru
ini, membuktikan bahwa merosotnya moral anak bangsa merupakan masalah yang
sangat serius. Seperti kasus yang yang terjadi pada Yuyun
(14), siswi SMPN 5 yang diperkosa oleh 14 orang lalu dibunuh. Kejadian tersebut
terjadi saat ia pulang sekolah. Ketika Yuyun hendak menuju rumahnya yang berada
di Dusun IV Desa Kasie Kasubun, Kecamatan Padang Ulak Tanding. Pelaku berjumlah
14 orang, 7 di antaranya merupakan anak dibawah umur. Hal ini tentunya membuat
kita miris melihat moral anak bangsa yang semakin terkikis. Sebagai
generasi penerus bangsa, seharusnya anak-anak mendapatkan pendidikan moral
sebagai bekal agar dapat membangun bangsanya. Pendidikan moral
bisa didapatkan melalui pendidikan karakter sebagai solusi merosotnya moral
anak bangsa.
Pendidikan karakter bukan hanya
sekedar dapat membedakan mana yang benar dan yang salah. Melalui pendidikan
karakter seseorang dapat menanamkan kebiasaan-kebiasaan (habit) yang baik dan
benar agar nantinya mampu bersikap dan bertindak sesuai dengan nilai dan
kepribadiannya. Karakter dapat dibentuk melalui kebiasaan-kebiasaan yang
dilakukan oleh seseorang tersebut. Pendidikan karakter yang benar ialah dapat
memadukan antara pengetahuan, perasaan dan tindakan. Pelaksanaan pendidikan
karakter pada satuan pendidikan telah teridentifikasi 18 nilai yang bersumber
dari agama, Pancasila, budaya, dan tujuan pendidikan nasional yaitu: Religius,
jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa
ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi,
bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, dan
bertanggung jawab. (Sumber: Pusat Kurikulum. Pengembangan dan
Pendidikan Buaya dan Karakter Bangsa: Pedoman Sekolah. 2009: 910).
Dari hal diatas kita dapat melihat
bahwa pendidikan karakter merupakan pendidikan yang tepat untuk mengatasi
problem kebangsaan. Apabila generasi penerus bangsa diajarkan 18 nilai
tersebut, maka karakter dapat melekat pada kepribadian mereka. Penanaman nilai
agama merupakan hal yang sangat penting agar dapat membatasi seseorang dari hal
hal negatif yang terdapat di sekitarnya. Ketika seseorang sudah dapat membatasi
dirinya, maka ia dapat mengendalikan dirinya agar bertindak sesuai dengan
nilai. Namun dalam pelaksanaannya, pendidikan karakter memerlukan peran dari
berbagai pihak agar dapat terlaksana dengan baik dan benar. Peran
keluarga terutama orang tua, institusi sekolah, masyarakat, pemerintah, dan
media massa sebagai media dari pelaksanaan pendidikan karakter sangat
diperlukan. Kerja sama antar berbagai pihak sangat penting agar terwujudnya
pendidikan karakter yang mampu memperbaiki moral generasi muda sebagai penerus
bangsa. Apabila pendidikan karakter mampu dijalankan dengan baik dan benar maka
tentu saja masalah di Indonesia dapat diatasi. Dengan adanya generasi-generasi
cerdas dan bermoral, Indonesia mampu menjadi bangsa yang lebih maju.
Komentar
Posting Komentar