Indonesia merupakan negara yang sangat
luas dan beragam, baik dari segi geografis maupun sosialnya. Namun
masyarakatnya belum mampu menyesuaikan kondisi pribadi dengan lingkungan sosial
yang penuh keragaman. Konflik yang muncul juga begitu beragam sehingga
menyebabkan pemerintah Indonesia memiliki kesulitan dalam mengatur serta
menyelaraskan kebijakan di negeri ini.
Konflik yang muncul di setiap negara
memiliki latar belakang yang berbeda, namun sesungguhnya hal tersebut dapat
dicegah apabila masyarakatnya memiliki pendidikan yang berkualitas dan sesuai
dengan kondisi masyarakat itu sendiri. Masyarakat yang berpendidikan akan lebih
peka terhadap sosial, lebih mudah dalam menganalisis suatu kasus sehingga lebih
mampu untuk menghindari suatu konflik. Akan tetapi yang menjadi pangkal
permasalahan di Indonesia merupakan kualitas pendidikannya yang belum mampu
mewujudkan hal demikian. Pendidikan karakter di Indonesia merupakan salah satu
upaya untuk menanggulangi masalah pendidikan, namun belum terlaksana dengan
sempurna.
Dalam kaitannya dengan pendidikan
karakter yang belum dijalankan dengan sempurna di Indonesia, otomatis pandangan
secara khusus tersorot pada metode dan kualitas pendidik, pengajar atau yang
biasa disapa dengan sebutan guru. Mengapa demikian? Karena sebaik apapun sistem
atau kebijakan yang diberikan oleh pemerintah, jika sumber daya manusia yang
memiliki kewenangan besar untuk melaksanakannya tidak dapat menjalankan, maka
tidak akan ada hasil yang dapat dicapai.
Intervensi yang kuat seharusnya
diberikan pada sumber daya pengajar terlebih dahulu. Dengan melakukan pelatihan
dan penanaman nilai yang lebih dalam sesuai perkembangan moral yang terjadi
pada generasi saat ini. Tujuannya agar para pendidik dapat memahami karakter
peserta didiknya terlebih dahulu sebelum mengajar. Namun, bukan berarti setelah
adanya pelatihan dan penanaman nilai karakter pada pengajar dipercayakan begitu
saja tanpa pengawasan. Dalam hal ini peran pemerintah sangat berpengaruh untuk
menjadi pengawas serta pengevaluasi.
Saat seorang pengajar sudah kental
dengan bekalnya, disertai dengan pengawasan yang bijak dari pemerintah maka
peserta didik akan diberikan bekal yang sama sesuai dengan pendekatan personal
dari guru pada siswanya. Siswa yang merasa mendapatkan kepedulian pasti berbeda
dengan yang hanya mendapatkan pengajaran. Kesadaran siswa juga akan timbul
lebih besar apabila diberikan kebijakan berupa penghargaan bagi yang
berprestasi secara akademik maupun secara perilaku dan keseharian yang baik.
Adanya hukuman sebagai teguran agar siswa terbangun untuk merubah hasil
akademik dan perilakunya yang buruk. Hubungan timbal balik demikian terlihat
sederhana, namun pada kenyataannya saat ini tidak dilaksanakan dengan sempurna,
sedangkan apabila hal sederhana demikian dilaksanakan maka moral penerus bangsa
akan sangat memiliki progres yang baik ke depannya.
Pelatihan dan penanaman nilai yang
dimaksud merupakan konsep atau model pendidikan karakter yang seharusnya
dilaksanakan dalam berbagai institusi. Model pendidikan berbasis nilai serta
berkonsep kepribadian dan kebangsaan merupakan yang cocok bagi generasi saat
ini hingga mendatang.
Model pendidikan yang memiliki konsep
kepribadian dan kebangsaan bukan berarti didalamnya hanya mengasah karakter
siswa dan pengetahuan kebangsaannya. Namun, setiap ilmu pengetahuan dan
teknologi yang diajarkan pada siswa harus berdasarkan untuk membangun siswa
yang cerdas dengan kepribadian yang baik dan menjunjung tinggi nilai kebangsaan.
Dengan kecerdasan yang dimiliki siswa, mereka ditanamkan dalam jiwanya bahwa
segala pengetahuan yang mereka miliki adalah untuk masa depan bangsa.
Kecerdasan serta keterampilan yang dibekali oleh seorang guru atau pengajar
memiliki tujuan agar peserta didiknya mampu membalas jasa melalui kontribusinya
pada negara Indonesia.
Kesadaran demikian selama ini tidak
pernah ditanamkan secara intensif baik oleh guru maupun orang tua. Siswa atau
peserta didik selama ini berasumsi bahwa keberhasilan yang akan mereka dapatkan
hanya untuk diri mereka sendiri. Tidak ada kepedulian dan kesadaran bahwa masa
depan bangsa ini sesungguhnya ditentukan oleh setiap individu di setiap
generasinya. Dengan demikian harapan dari model pendidikan kepribadian dan
kebangsaan yaitu menjadikan setiap generasi untuk menjaga dirinya sendiri dari
pergaulan yang merugikan masa depan bangsa, dan menciptakan kesadaran untuk
giat dalam bersaing dengan angkatan di generasinya agar bangsa Indonesia
memiliki generasi yang berkualitas dengan daya saing yang mumpuni.
Komentar
Posting Komentar