Di zaman era modern
ini, zaman yang di sebut-sebut sebagai zaman dekadensi moral, banyak sekali
permasalahan yang terlihat di depan mata. Dari masalah sosial, ekonomi bahkan
menurunnya moral bangsa Indonesia. Mulai dari tawuran, narkoba, korupsi,
kemiskinan, hingga konflik sosial yang dapat mengancam disintegrasi bangsa.
Lantas, ada apa dengan negeri ini? Bagaimana pendidikan saat ini? Berbagai
pertanyaan muncul jika berbicara mengenai pendidikan dan realitanya dalam
kehidupan nyata.
Pendidikan yang
dianggap sebagai institusi dimana yang di dalamnya terjadi proses transfer ilmu
pengetahuan. Namun, jika melihat berbagai permasalahan di atas, pendidikan tidak
hanya mentransfer ilmu pengetahuan saja, tetapi lebih dari itu
pendidikan harus mampu memberikan pemahaman dan nilai-nilai etika moral.
Terutama mengenai pendidikan moral yang sangat dibutuhkan pada saat ini. Di
sini, pendidikan karakter sangat diperlukan untuk membentuk kepribadian bangsa.
Karena, kemajuan suatu bangsa dilihat dari etika dan moral perilaku bangsa itu
sendiri.
Pendidikan karakter,
menurut Ratna Megawangi (2004: 95), sebuah usaha untuk mendidik anak-anak agar
dapat mengambil keputusan dengan bijak dan mempraktikannya dalam kehidupan
sehari-hari, sehingga mereka dapat memberikan kontribusi yang positif kepada
lingkungannya.
Pendidikan yang dianggap
sebagai institusi yang berupaya untuk mentransfer ilmu pengetahuan kepada
peserta didik, namun pada saat ini, rupanya tidak seimbang bila peserta didik
hanya dibekali ilmu pengetahuan berupa teori saja, jika etika dan perilakunya
tidak sesuai dengan kepribadian seorang pelajar. Maka dari itu, pendidikan
karakter salah satu upaya untuk dapat menyeimbangkan antara pendidikan
nasional dan pendidikan yang menerapkan karakter dan nilai-nilai yang baik
untuk peserta didik.
Pendidikan karakter
mempunyai tujuan untuk membentuk peserta didik agar mempunyai kepribadian atau
watak yang mencerminkan perilaku bangsa Indonesia yang baik,
diantaranya:Pendidikan karakter bertujuan memfasilitasi penguatan dan
pengembangan nilai-nilai tertentu sehingga terwujud dalam perilaku peserta
didik, baik ketika proses sekolah maupun setelah proses sekolah (setelah lulus
dari sekolah). Artinya, pendidikan karakter tidak hanya memberikan nilai-nilai
teori pada peserta didik, tetapi lebih dari itu terdapat proses yang dapat
membawa peserta didik untuk memahami dan merefleksikan bagaimana suatu nilai
menjadi penting untuk diwujudkan dalam perilaku kehidupan sehari-hari. Merujuk
pada tujuan pendidikan karakter yang pertama, bahwa penguasaan akademik diposisikan
sebagai media atau sarana untuk mencapai tujuan terwujudnya pengembangan
karakter.Tujuan kedua pendidikan karakter adalah mengoreksi perilaku peserta
didik yang tidak sesuai dengan nilai-nilai yang dikembangkan oleh sekolah.
Artinya, bahwa pendidikan karakter mempunyai strategi untuk meluruskan perilaku
peserta didik yang negatif menjadi positif.
Pendidikan karakter sangat
penting bagi bangsa Indonesia. Karena kelak masa depan bangsa Indonesia ada di tangan
pemuda-pemudi yang akan menjadikan bangsa ini mempunyai nilai keharmonisan dan
karakter yang baik. Sehingga akan mampu menghadapi masalah-masalah dan
tantangan di masa yang akan datang. Untuk dapat mewujudkan pendidikan karakter,
tentunya tidak hanya guru dan sekolah yang berperan, tentu harus dihubungkan
juga dengan peran keluarga dan lingkungan sekitar (masyarakat), sehingga
keluarga dan masyarakat pun mempunyai tanggung jawab untuk mewujudkan anak-anak
yang mempunyai nilai dan karakter yang baik.
Semoga, dengan
terlaksananya pendidikan karakter di setiap jenjang pendidikan mampu
memperbaiki karakter-karakter dan moral yang tercermin pada pemuda-pemudi
bangsa Indonesia. Sehingga pendidikan-pendidikan yang ada mampu mencetak
generasi-generasi pejuang bangsa yang mempunyai akhlak dan etika moral yang baik.
Dengan pendidikan karakter, para pemuda-pemudi Indonesia tidak hanya pintar
secara akademis, namun lebih dari itu mempunyai mental dan moral yang baik
dalam menghadapi tantangan zaman di era modern.
Komentar
Posting Komentar