Blog ini berisi tulisan mahasiswa Program Studi Pendidikan Sosiologi A UNJ angkatan 2015 tentang permasalahan pendidikan. Seluruh tulisan ini dibuat sebagai syarat mengikuti Ujian Akhir Semester mata kuliah Bahasa Indonesia, Juni 2016.



Wicantika Dewintyas: Pentingnya Pendidikan Agama dalam Masyarakat Perkotaan yang Menyimpang


Sekarang ini, banyak terdengar kabar tentang perilaku menyimpang dari norma agama. Pelakunya dari berbagai kalangan, mulai dari anak-anak sampai orang dewasa, bahkan orang terpandang sekalipun melakukan penyimpangan tersebut. Penyimpangan ini banyak terjadi di daerah perkotaan.

Maka dari itu, pendidikan agama sangat penting untuk ditanamkan dan dipelajari oleh semua kalangan, baiknya ditanamkan sejak kecil. Disini pendidikan agama sangat berperan dan memiliki fungsi dalam membina dan meminimalisir adanya perilaku menyimpang.

Pendidikan agama merupakan pendidikan yang sangat penting dan wajib dipelajari oleh seluruh manusia. Dengan memahami nilai-nilai agama yang ada di dalam keluarga, sekolah dan lingkungan, maka, manusia akan menjadi pribadi yang lebih baik. Dengan dibekali oleh ilmu agama, manusia pasti akan dapat membedakan antara perbuatan yang baik dan buruk.
Memberikan pendidikan agama bukan hanya tugas yang harus dijalankan oleh sekolah, tetapi juga tugas semua pihak, baik keluarga, sekolah, maupun lingkungan masyarakat. Keluarga memiliki kewajiban dalam menjaga dan membimbing anaknya kearah yang baik, karna pendidikan yang paling utama didapatkan oleh anak adalah dari keluarga. Sekolah merupakan tempat dimana anak akan mencari apa yang belum mereka tau. Sekolah harus mampu menjadi contoh teladan, dengan memperlihatkan perilaku positif sesuai dengan pendidikan agama dan norma yang berlaku. Lingkungan masyarakat juga harus bisa memberikan kenyamanan dan keamanan serta jauh dari tempat yang dapat merusak manusia.

Perilaku menyimpang karena kurangnya pendidikan agama disini seperti, kebiasaan mengkonsumsi alkohol, narkoba, berzina, aborsi, perkelahian, dan perilaku lainnya yang dapat merusak dirinya sendiri dan orang lain.

Hanya pendidikan agama dan memegang teguh pada agama yang dapat menjauhi masyarakat dari perilaku yang menyimpang dari ajaran agama tersebut. Agamalah yang dapat memelihara dan menuntun masyarakat ke jalan yang benar. Juga sebagai pertahanan bagi masyarakat jika ada pengaruh buruk yang datang dari luar.

Peran pendidikan agama pada masyarakat ada lima, yakni yang pertama ialah motivator atau pendorong yang dapat mendorong seseorang untuk berkreasi, berbuat kebaikan,bahkan berkorban demi kebaikan. Sedangkan nilai etika yang ada dapat mendorong seseorang untuk memiliki sifat jujur, baik dan amanah. Yang kedua ialah dapat mendorong masyarakat untuk menciptakan kehidupan yang baik di dunia maupun di akhirat. Yang ketiga, dapat mempersatukan kehidupan dalam masyarakat. Yang keempat, dapat memperindah segala perbuatan yang dilakukan manusia karena bersifat tulus dan ikhlas. Dan yang terakhir adalah menciptakan budaya-budaya fisik maupun non-fisik yang sesuai dengan ajaran agama. Intinya, pendidikan agama sangat berperan dalam menghadapi persoalan-persoalan yang timbul dalam masyarakat yang tidak dapat dipecahkan.

Pendidikan agama juga memiliki fungsi dalam masyarakat antara lain, yang pertama, agama memfokuskan pada sesuatu yang diluar jangkauan manusia yang melibatkan takdir dan kesejahteraan. Kedua, menawarkan suatu hubungan transendental (bersifat jauh dari dunia). Ketiga, menyucikan norma-norma dan nilai masyarakat yang telah terbentuk, mempertahankan dominasi tujuan kelompok diatas keinginan individu dan disiplin kelompok diatas dorongan hati individu. Keempat, melakukan fungsi yang bisa bertentangan dengan fungsi sebelumnya. Kelima, melakukan fungsi-fungsi identitas yang penting. Keenam, agama bersangkut paut dengan pertumbuhan dan kedewasaan yang ada dalam masyarakat.

Jika sejak kecil anak dibekali dengan pendidikan agama maka, tidak akan ada perilaku menyimpang dari norma agama. Tetapi dalam pemberian pendidikan agamanya pun anak harus dibiasakan mengamalkan kebaikan-kebaikan yang terkandung dalam agamanya. Agama bukan hanya dijadikan formalitas semata tetapi juga harus dihayati dalam kehidupan.

Komentar