Bila ada yang bertanya tentang apa itu
pendidikan maka ia sesungguhnya belum mendapatkan pendidikan itu sendiri. Dalam
terminologi, pendidikan merupakan usaha sadar yang terencana dan sistematis
dengan adanya interaksional peserta didik didalamnya dan memiliki tujuan.
Pendidikan ialah hal yang sangat penting bagi setiap insan di dunia ini.
Pendidikan tidak hanya mengantar kita sebagai manusia untuk bisa eksis dalam
duniawi tetapi juga bisa mengantarkan kita untuk bisa eksis di alam
selanjutnya.
Tujuan pendidikan itu sendiri dalam
terminologi ada empat, yaitu (1) mengembangkan potensi, (2) mencerdaskan
kehidupan, (3) memanusiakan manusia, (4) dan mewariskan budaya. Jelas
disini tujuan pendidikan sangatlah sistematis dan mengarah kepada sesuatu yang
kompleks. Pendidikan harus mengembangkan potensi baik itu akademik maupun non
akademik karena setiap orang memiliki potensi yang berbeda-beda dan harus
dikembangkan. Pendidikan harus mencerdaskan kehidupan, yang termasuk di
dalamnya seperti beriman dan bertakwa, berbudi pekerti luhur, cerdas, kreatif,
disiplin, dan bertanggung jawab. Maka makna mencerdaskan kehidupan pun juga
sudah sangat kompleks. Pendidikan harus memanusiakan manusia atau dalam bahasa
lainnya ialah humanis. Pendidikan harus mewariskan budaya atau
lebih kepada peradaban yang akan diwarisinya, dimana budaya-budaya yang ada
akan lebih terjaga dengan baik apa bila diwariskan melalui pendidikan yang
didesain sedemikian rupa.
Pendidikan juga tak mengenal berbagai
macam yang berbentuk diskriminasi baik itu ras, etnis, agama, bentuk
fisik, usia dan sebagainya. Pendidikan harus dirasakan oleh semua orang. Hanya
dengan pendidikan seseorang bisa mengalami mobilitas sosial baik itu keatas
maupun kebawah itu semua tergantung bagaimana pendidikan yang didapatkannya
apakah kurang, cukup atau sangat memadai.
Lalu apa yang terjadi dengan
pendidikan di Indonesia tercinta kita sekarang ini? Apa hubungannya dengan
judul essay yang biasa saja ini? “Pendidikan Seperti Sang Fajar”. Pendidikan
itu ibarat sang fajar terutama di Indonesia yang memiliki iklim tropis ini.
Pendidikan harus dirasakan, didapatkan dan dimanfaatkan dengan sebaik mungkin
oleh masyarakat Indonesia. Semua orang harus bersiap menghadapi sang fajar itu
sendiri, semua orang harus bersabar dan terus berikhtiar hingga awan-awan hitam
tidak menutupi sinar sang fajar, semua orang harus menyiapkan payung untuk
suatu kondisi dimana sinar itu benar-benar sangat terik, semua orang harus
berusaha bagaimana pun mereka harus merasakan sang fajar itu, sang fajar tak
mengenal tempat untuk muncul walaupun hanya sebentar. Bahkan di negeri sakura,
sang fajar disembah dan dijadikan agama yang bernama “Shinto”, dan pendidikan
Jepang sangatlah maju. Sang fajar memberikan kemampuan terbaiknya untuk
menghidupi banyak orang. Itulah pendidikan yang harus bisa seperti sang fajar.
Namun, pendidikan di Indonesia itu
tidak seperti sang fajar walaupun Indonesia tidak kekurangan sama sekali sinar
matahari. Masih banyak yang tidak bisa merasakan pendidikan, masih banyak yang
tidak bisa mengakses pendidikan, masih banyak yang kekurangan pendidikan, masih
banyak yang mementingkan diri sendiri terhadap pendidikan, masih banyak
permasalahan-permasalahan yang bersifat fundamental di dalam pendidikan,
masih banyak pendidikan yang tak sesuai dengan situasi dan kondisi masyarakat,
padahal Indonesia memiliki banyak tokoh-tokoh pendidikan dan tidak kekurangan
para sarjana pendidikan. Apa terlalu banyak hutan rimbun dan gedung-gedung pencakar
langit hingga sinar matahari sulit dirasakan oleh setiap orang?
Belum bisa dipastikan kapan pendidikan
di Indonesia bisa seperti sang fajar. Yang kami bisa lakukan sebagai mahasiswa
pendidikan ialah mencoba untuk mencerdaskan diri sendiri setelah itu
mencerdaskan insan-insan lain diluar sana karena tidak mungkin dan sangat
riskan bahkan dapat menimbulkan masalah baru bila mencoba mencerdaskan orang
lain tetapi diri sendiri belum cukup pengetahuan yang didapatnya. Harapan
ke depannya dari saya sendiri yang utama ialah pendidikan harus menyebar secara
merata baik itu pendidiknya serta sarana dan prasarananya juga pendidikan harus
bisa diakses dengan baik oleh semua orang untuk membawa Indonesia lebih baik
lagi dari sekarang dan masalah-masalah pendidikan baik itu dari segi
psikologis, ekonomi, sosial, budaya dan lainnya bisa teratasi dengan baik
karena sekarang pendidikan bukan hanya tanggung jawab pemerintah tapi menjadi
tanggung jawab bersama.
Ulasannya bagus dengan kiasan sang fajar si matahari tapi masih belum tajam penyajiannya masih belum detail pada fokus apa yg menjadi inti dr sang fajar, tambahkan beberapa data akurat seperti sistem oendidikan di Indonesia masih belum maksimal seperti ada berapa jumlah sekolah di 1 propinsi banding pendapatan perkapita penduduknya kelihatan disana apakah pendidikan disana baik or tidak,ulasan diatas cukup menyegarkan bagaimana pendidikan di Indonesia itu menjadi pendidikan "sang fajar"....Good !
BalasHapusUlasannya bagus dengan kiasan sang fajar si matahari tapi masih belum tajam penyajiannya masih belum detail pada fokus apa yg menjadi inti dr sang fajar, tambahkan beberapa data akurat seperti sistem oendidikan di Indonesia masih belum maksimal seperti ada berapa jumlah sekolah di 1 propinsi banding pendapatan perkapita penduduknya kelihatan disana apakah pendidikan disana baik or tidak,ulasan diatas cukup menyegarkan bagaimana pendidikan di Indonesia itu menjadi pendidikan "sang fajar"....Good !
BalasHapus