Nadiah Syahdatun Syamza: Pendidikan Karakter Sebagai Integrasi Kesatuan dan Persatuan Bangsa Indonesia
Melihat pendidikan di Indonesia saat
ini sangat memprihatinkan, karena pendidikan di Indonesia masih belum bisa
menjalankan fungsinya. Masih banyak permasalahan pendidikan di Indonesia. Salah
satunya masalah pendidikan di Indonesia sudah diperparah oleh degradasi moral
generasi muda yang belum bisa menyaring dan menyeimbangi perkembangan di era
globalisasi. Mulai dari kekerasan di kalangan remaja, penggunaan bahasa dan
kata-kata yang buruk, tawuran, narkoba, merendahya sikap kejujuran, free
sex, meningkatnya kriminalitas, membudayanya praktek-praktek korupsi, tindakan
asusila, rendahnya rasa hormat kepada orang tua, guru, dan masyarakat sekitar,
hingga konflik sosial yang mewarnai pendidikan indonesia dan berakibat
disintegrasi bangsa. Budaya-budaya tersebut sudah mengakar pada masyarakat
Indonesia yang menjadi penyebab menurunnya moral bangsa indonesia. Dari
masalah-masalah tersebut menurut saya model pendidikan yang tepat untuk
mengatasi masalah kebangsaan tersebut adalah model pendidikan karakter.
Karakter bangsa merupakan suatu aspek
yang sangat penting untuk memajukan suatu bangsa. Kualitas sumber daya manusia
juga berperan penting, karena semakin tinggi kualitas pendidikan di Indonesia
maka semakin tinggi pula kualitas sumber daya manusia di Indonesia. Karakter
yang berkualitas perlu dibina sejak usia dini. Usia dini merupakan masa emas (golden
age), tetapi dalam masa emas ini harus memperhatikan penanaman karakter
pada anak. Agar dalam pembentukan karakter pada anak tidak menimbulkan
permasalahan. Kegagalan penanaman karakter pada masa emas ini, akan membentuk
pribadi yang bermasalah dimasa dewasa kelak. Pengembangan karakter di Indonesia
pada usia dini banyak diserahkan pada pembantu, yang dimana pembentukan
karakter melalui pembantu akan menjadi permasalahan dan berakibat pada anak
tersebut, yang akan meniru perilaku pembantunya. Pada usia remaja pengembangan
karakter bermasalah pada lingkungan masyarakat yang tidak kondusif. Dengan
berjalannya masa usia remaja, masa usia dewasa merupakan masa pemantapan dalam
pembentukan karakter dan terbentuknya (low trust society). Oleh karena
itu penanaman dan pendidikan karakter pada usia dini merupakan kunci utama
dalam membangun dan memajukan bangsa Indonesia.
Pendidikan merupakan elemen penting
bagi kehidupan manusia di dalam masyarakat. Pendidikan juga sebagai wadah dalam
menunjang pembentukan karakter pada individu dan sebagai proses internalisasi
budaya ke dalam diri seseorang dan masyarakat sehingga membuat individu dan
masyarakat menjadi beradab. Pendidikan bukan merupakan sarana transfer ilmu
pengetahuan saja, tetapi sebagai sarana pembudayaan dan penyaluran nilai.
Nilai-nilai yang menyentuh dimensi dasar kemanusiaan. Dimensi kemanusiaan
mencangkup pada ketakwaan, budi pekerti luhur serta kepribadian unggul.
Pendidikan karakter berpijak dari karakter dasar manusia, yang bersumber dari
nilai moral yang bersumber dari agama. Pendidikan karakter usaha untuk
mendidik anak-anak atau peserta didik agar dapat mengambil keputusan dengan
bijak dan mempraktikannya dalam kehidupan sehari-hari, sehingga mereka dapat
memberikan kontribusi yang positif pada lingkungannya. Pendidikan
karakter hendaknya dirumuskan dalam kurikulum, diterapkan
metode pendidikan, dan dipraktikkan dalam pembelajaran.Dalam pendidikan
karakter di sekolah semua komponen harus dilibatkan, agar berjalan dengan baik. Di samping itu, pendidikan karakter dimaknai sebagai suatu perilaku warga
sekolah yang dalam menyelenggarakan pendidikan harus berkarakter. Pendidikan
karakter diperlukan untuk mencapai manusia yang memiliki integritas nilai-nilai
moral, sehingga anak-anak atau peserta didik menjadi hormat sesama, sopan,
santun, bertanggung jawab, disiplin, demokratis, cinta tanah air, jujur
dan peduli dengan lingkungan. Proses pendidikan harus mengajarkan peserta didik
untuk saling peduli dan membantu dengan penuh keakraban tanpa diskriminasi
karena didasarkan dengan nilai-nilai moral. Nilai-nilai moral yang telah
tertanam dalam pribadi anak harus benar-benar tertanam dalam jiwa anak atau
peserta didik tersebut. Oleh karena itu, karakter tersebut berkontribusi besar
dalam mewujudkan sepenuhnya potensi dan cita-cita seseorang dalam membangun
kehidupan yang baik, yang bermanfaat bagi dirinya, orang lain, dan bangsanya.
Selain itu, peserta didik mempunyai kepribadian yang baik dalam memajukan
karakter di Indonesia.
Fungsi dari pendidikan karakter adalah
memperkecil resiko kehancuran, karakter juga menjadi modal yang sangat penting
untuk bersaing dan bekerja sama secara tangguh dan terhormat di tengah-tengah
bangsa lain. Pendidikan karakter juga berfungsi membentuk dan mengembangkan
warga masyarakat Indonesia agar berperilaku bangsa yang multikultural dan
berperilaku baik sesuai dengan falsafah hidup yaitu Pancasila. Selain itu,
Pembangunan karakterlah yang membuat para pejuang kemerdekaan berhasil
menghantarkan bangsa Indonesia ke gerbang kemerdekaannya.
Dengan berjalannya pendidikan karakter
di sekolah, pendidikan karakter belum berjalan dengan sempurna. Karena pendidikan
karakter bukan sesuatu yang serta merta instan dan langsung diterapkan,
tetapi perlu proses yang panjang dan berkesinambungan yang merupakan
tanggung jawab dari pihak orang tua, guru, sekolah, dan lingkungan. Dalam
pihak-pihak tersebut diharapkan menyukseskan jalannya pendidikan karakter
tersebut. Pendidikan karakter berjalan dengan melalui sosialisasi, pembudayaan,
kerja sama dengan memperhatikan kondisi lingkungan dan kebutuhan masyarakat
serta multidisiplin. Selain itu dalam melaksanakan proses pembelajaran penerapan
PAIKEM untuk peserta didik memiliki keterkaitan dengan nilai-nilai
pembangunan karakter bangsa.
Pendidikan karakter dapat berkembang
dengan baik melalui budaya sekolah yang mendukung. Pembentukan budaya sekolah
dapat dilakukan melalui serangkaian kegiatan perencanaan, pelaksanaan
pembelajaran yang lebih berorientasi pada peserta didik, dan penilaian yang
bersifat komprehensif. Dalam mengajar pendidikan karakter seorang guru juga
bertugas penting dalam proses pembelajaran yang dimana seorang guru sebagai
panutan dan sebagai pembimbing. Keberhasilan dalam menerapkan karakter pada
peserta didik akan melahirkan generasi pemimpin bangsa yang cerdas, berakhlak
mulia, dan tidak mudah goyah dalam menghadapi segala tantangan. Oleh karena
itu, pembangunan karakter bangsa harus diaktualisasi secara nyata dalam bentuk
memantapkan landasan moral, spiritual, dan etika pembangunan bangsa sebagai
upaya untuk menjaga jati diri bangsa dan memperkuat persatuan dan kesatuan
bangsa Indonesia.
Komentar
Posting Komentar