Blog ini berisi tulisan mahasiswa Program Studi Pendidikan Sosiologi A UNJ angkatan 2015 tentang permasalahan pendidikan. Seluruh tulisan ini dibuat sebagai syarat mengikuti Ujian Akhir Semester mata kuliah Bahasa Indonesia, Juni 2016.



Ni Nyoman Putri Nursanti: Pendidikan Karakter dalam Menghancurkan Ilusi Negatif (Mental Block)


Membicarakan karakter merupakan hal yang sangat penting dan mendasar, karena karakter adalah tabiat yang dimiliki oleh manusia yang dapat membedakannya dengan binatang. Tanpa adanya karakter pada diri manusia maka dapat membentuk sifat rakus. Manusia yang memiliki karakter yang kuat dan baik ialah manusia yang memiliki akhlak, moral dan budi pekerti yang baik. Mengingat begitu buruknya karakter anak bangsa yang disebabkan oleh kurangnya pendidikan karakter oleh pendidik, maka lembaga pendidikan dirasa memiliki tanggung jawab yang besar untuk menanamkan kembali pendidikan karakter pada tiap peserta didik melalui proses pembelajaran yang tepat.

Pembelajaran pada peserta didik dengan pendidikan karakter yang kuat sangat dianjurkan untuk menghilangkan krisis moral pada anak bangsa yang akhir-akhir ini sering terjadi di negara kita. Krisis moral tersebut antara lain berupa meningkatnya pergaulan bebas, maraknya angka kekerasan pada kalangan anak-anak dan remaja, penyalahgunaan narkoba, tawuran, pornografi, dan pemerkosaan yang berujung dengan kematian sudah menjadi masalah sosial yang hingga saat ini belum dapat diatasi secara tuntas. Akibat yang ditimbulkan sudah cukup serius dan tidak dapat lagi dianggap sebagai persoalan sederhana karena tindakan ini telah menjurus kepada tindakan kriminal.

Kondisi krisis moral ini menandakan bahwa seluruh pengetahuan agama maupun moral yang diperoleh dari sekolah juga dirasa kurang untuk mencapai perubahan perilaku manusia di Indonesia. Banyak orang beranggapan bahwa hal demikian terjadi justru berasal dari dunia pendidikan. Model pembelajaran yang pasif dan hanya memberikan pendidikan moral dan budi pekerti sebatas teks tanpa adanya implementasi pada kehidupan yang kompleks ini diduga menjadi salah satu masalah bagi institusi sekolah dan para pendidik yang perlu dikoreksi lagi untuk seharusnya lebih memperhatikan anak bangsa yang sedang krisis moral ini.

Intervensi yang cocok agar pendidikan karakter dapat terlaksana baik adalah dipandang perlu adanya pendidikan budi pekerti selalu harus diadakan tidak saja di sekolah dasar tetapi juga di SMP, SMA bahkan di perguruan tinggi. Dalam pendidikan tersebut perlu diupayakan nama atau istilah muatan pendidikan budi pekerti itu sesuai dengan tingkatan peserta didik. Karena pendidikan karakter bersumber dari berbagai keyakinan maka perlu juga pemberi pendidikan memiliki ilmu sesuai dengan sumbernya itu. Misalnya pendidikan karakter bersumber pada agama haruslah diberikan oleh pendidik yang ahli dibidang agama yang dianut oleh peserta didik. Begitu juga karakter bisa ditumbuhkan melalui kebiasaan masyarakat, dipandang perlu juga pendidiknya ahli ilmu masyarakat (sosiolog).

Pendidikan karakter juga memiliki tujuan untuk menghancurkan mental block. Mental block adalah cara berpikir dan perasaan yang terhalangi oleh ilusi-ilusi yang sebenarnya hanya membuat kita terhambat untuk melangkah menuju kesuksesan. Cara mendeteksi mental block ini dapat dilakukan dengan memerhatikan gejala-gejala awal yang biasanya dialami oleh si penderita seperti suka mengeluh, memiliki virus perusak, konflik batin, tidak ada perubahan kehidupan dan tidak mau mengambil resiko.

Virus-virus perusak tersebut adalah menyalahkan, beralasan, pembenaran, gengsi, malas, takut, menunggu, tidak percaya diri, dan buruk sangka. Manusia yang rawan terkena mental block biasanya dilatarbelakangi oleh berbagai faktor yaitu: faktor usia, faktor fisik, faktor pendidikan, faktor keturunan, faktor waktu, faktor lingkungan, dan faktor masa lalu. Orang yang menderita penyakit mental block biasanya akan mengalami kehidupan yang selalu gagal terus-menerus, terpuruk dalam kehidupan dan tidak maju-maju.

Oleh sebab itu, pendidikan karakter yang seharusnya ditanamkan oleh orang tua sejak dini juga sangat mempengaruhi cara pikir individu tersebut kelak jika telah bisa menentukan jejak hidupnya sendiri nanti. Tidak hanya sekolah yang berperan penting dalam memberikan pendidikan karakter, akan tetapi lebih baik lagi jika ada dukungan keluarga sebagai agen sosialisasi primer dan dukungan dari pemerintah sebagai pemberi sarana dalam menunjang pembelajaran melalui pendidikan karakter yang dapat diterapkan oleh berbagai kalangan anak mulai dari yang kurang mampu sampai dengan anak yang berkecukupan.

Komentar