Blog ini berisi tulisan mahasiswa Program Studi Pendidikan Sosiologi A UNJ angkatan 2015 tentang permasalahan pendidikan. Seluruh tulisan ini dibuat sebagai syarat mengikuti Ujian Akhir Semester mata kuliah Bahasa Indonesia, Juni 2016.



Latipah Mutmainah: Menuju Masyarakat Madani dengan Pendidikan Politik


Bagi sebagian besar orang selalu mengaitkan kata “politik“ dengan “partai”, namun sebenarnya, esensi dari politik itu sendiri adalah kebijakan yang berhubungan dengan orang banyak. Politik juga membuat kita tahu akan hak dan kewajiban yang harus kita dapatkan dan kita jalani. Politik dapat mengasah kemampuan kita untuk selalu berpikir kritis atas setiap kebijakan yang diputuskan oleh yang berkuasa di sekitar kita. Untuk itu pendidikan politik sangatlah penting untuk setiap kalangan dan dari seluruh tingkatan pendidikan.

Terdapat hubungan yang amat kuat antara politik dengan pendidikan. Adanya pendidikan dapat membantu membentuk karakteristik masyarakat di suatu negara. Dengan praktik pendidikan yang berlandaskan empat pilar, yakni learning how to know, learning how to do, learning how to be, dan learning how to live together. Dengan diterapkannya empat pilar tersebut, maka bukan merupakan suatu hal yang mustahil masyarakat madani dapat terwujud pada bangsa ini. Oleh karena itu, dengan pendidikan yang baik dapat menciptakan generasi-generasi yang dapat menjalankan perpolitikan dengan cara yang baik dan benar.

Masyarakat madani sendiri adalah suatu tatanan masyarakat yang mandiri yang memiliki kebebasan serta menjunjung tinggi moral dalam setiap kehidupannya. Dengan kata lain masyarakat madani adalah masyarakat yang demokratis dan memegang teguh moralitas. Demokrasi pada masyarakat madani dapat disosialisasikan melalui pendidikan politik mulai dari keluarga, lingkungan masyarakat, dan institusi-institusi lainnya yang dapat memberikan pembelajaran tentang pendidikan politik. Dengan begitu budaya demokrasi dapat membawa kita menuju masyarakat madani.

Pendidikan politik erat kaitannya dengan nasionalisme kebangsaan. Baik lembaga non formal dan formal dapat memberikan pendidikan tersebut guna mencapai apa yang menjadi cita-cita bangsa ini. Di rumah misalnya, orang tua yang setiap hari berinteraksi dengan anak bisa menanamkan sifat-sifat seperti kejujuran, keadilan dan kebijaksanaan. Di sekolah pendidikan politik dapat di berikan pada mata pelajaran PKN, namun semua mata pelajaran di sekolah dapat memberikan pendidikan politik bagi siswanya.

Pendidikan politik yang diberikan kepada anak mulai dari usia dini hingga dewasa dapat memberikan bekal untuk kehidupan selanjutnya di masyarakat. anak/peserta didik sudah dapat mengetahui dan membedakan mana praktik politik yang benar dan mana yang salah. Sehingga ketika ada ketidaksesuaian dalam setiap kebijakan yang diambil oleh pemegang kekuasaan di sekitarnya dapat mereka kritisi.  

Seperti yang terjadi belakangan ini di banyak universitas di Indonesia. Ketika pihak pemerintah universitas membuat suatu kebijakan yang kurang mementingkan kepentingan mahasiswanya, maka, pihak mahasiswa tidak boleh bersikap apatis dan berdiam diri. Sebagai seorang yang memiliki  bekal pendidikan politik sejak usia dini harusnya tidak boleh berdiam diri seolah tidak peduli. Mahasiswa harus berani mengkritisi setiap kebijakan yang diambil oleh pejabat kampus.

Pihak rektorat ataupun pejabat kampus harus menyikapi dengan arif dan bijaksana setiap aspirasi dan kritik dari para mahasiswanya dan tidak melakukan tindakan atau keputusan yang sewenang-wenang. Mahasiswa juga dalam penyampaian pendapat dan aspirasinya harusnya menggunakan cara yang tepat dan tidak menjatuhkan agar tidak ada kesalahpahaman antara kedua pihak tersebut. Kritik-kritik yang diberikan harusnya bersifat membangun agar kerjasama antara kedua pihak tersebut dapat berjalan dengan baik dan dapat menjadi universitas yang ideal yang di idam-idamkan di masa depan.

Komentar