Pendidikan merupakan hal yang mendasar
dan merupakan kebutuhan pokok bagi setiap individu pada zaman sekarang.
Pendidikan merupakan modal utama untuk hidup dan memenuhi kebutuhan
sehari-hari. Pendidikan merupakan sarana untuk mendapatkan hal-hal yang kita
inginkan. Pendidikan layaknya harta yang bisa digunakan untuk mendapatkan
berbagai macam hal yang diinginkan.
Pendidikan pasti membutuhkan sosok
pendidik. Pendidik merupakan seseorang yang dapat memberikan teladan,
mentransfer ilmu pengetahuan, serta memberikan pemahaman akan nilai serta norma
yang berlaku dan seorang pendidik juga harus bisa membimbing peserta didiknya
untuk menjadi individu yang memiliki manfaat bagi kehidupan masyarakatnya pada
masa yang akan datang.
Menjadi seorang pendidik bukanlah hal
yang mudah, kewajiban serta tanggung jawab yang besar telah menanti ketika
seseorang memilih untuk menjadi seorang pendidik. Pendidik berkewajiban untuk
membimbing peserta didik yang dipercayakan oleh keluarganya dididik dan
diarahkan menjadi individu yang berkualitas dan berguna di dalam masyarakat.
Kewajiban dan tanggung jawab seorang
pendidik sangat besar dan karena hal tersebut, seorang pendidik memiliki suatu
penghormatan tersebut dari masyarakat. Seorang pendidik dianggap sebagai
seseorang yang dapat membawa perubahan baik bagi peserta didiknya dan seorang
pendidik diberikan kepercayaan oleh masyarakat untuk menjadikan peserta didik
yang dididiknya. Pendidik juga memiliki suatu nilai kehormatan yang lebih dalam
masyarakat sehingga selain diberi kepercayaan, seorang pendidik juga sangat
dihormati dan dihargai.
Masyarakat telah percaya dengan
seorang pendidik, hal-hal yang dilakukan oleh seorang pendidik dianggap hal
yang baik bagi peserta didik tersebut. Masyarakat mempercayakan segala
sesuatunya kepada pendidik, baik dalam memberikan pengajaran, memberikan
pengetahuan dan juga memberikan hukuman apabila peserta didik tersebut
melakukan hal-hal yang memang melanggar peraturan selama proses pengajaran dan
pendidikan berlangsung dan itu dianggap hal yang wajar oleh masyarakat, karena
hukuman yang diterima oleh peserta didik adalah timbal balik dari hal yang
mereka lakukan dan juga hukuman tersebut dianggap oleh masyarakat dapat membuat
peserta didik tersebut lebih baik dan itu bukan merupakan tindak kekerasan,
melainkan suatu bentuk pembelajaran juga.
Gambaran mengenai pendidikan dan
pendidik di atas, mungkin sudah tidak berlaku lagi pada saat ini. Pendidikan
pada saat ini, sudah tidak ramah lagi dengan pendidik. Banyak kasus yang
melibatkan seorang pendidik hingga masuk kedalam bui. Seorang pendidik yang
berupaya mendidik peserta didiknya, banyak yang dilaporkan atas kasus
kekerasan. Pendidikan saat ini sudah tidak melihat baiknya pengajaran yang
diberikan oleh pendidik, melainkan hanya membela dan hanya menginginkan apa
yang ingin dituju saja.
Banyaknya kasus yang ada, mungkin
karena telah terjadi perubahan karakter pada masyarakat pada saat ini. Karakter
masyarakat telah berubah dan tidak melihat bagaimana proses pendidikan tersebut
berlangsung dan tidak melihat bagaimana awal mula seorang pendidik melakukan
hal yang dianggap “kekerasan” pada peserta didiknya.
Dahulu, memberi hukuman pada peserta
didik merupakan hal yang wajar dan itu sangat dimaklumi oleh orang tua peserta
didik karena itu memang bagian dari pembelajaran bagi peserta didiknya. Berbeda
dengan saat ini, kasus demi kasus bermunculan, banyak orang tua peserta didik
yang melapor kepada pihak yang berwajib atas hukuman yang diberikan oleh
pendidik dan akhirnya pendidik tersebut dihakimi oleh orang tua peserta didik
tersebut dan yang lebih parah, ada yang sampai dibui dan tidak jarang kasus
tersebut diputuskan tanpa melihat apa penyebab seorang pendidik melakukan hal
tersebut kepada peserta didik tersebut dan langsung menyimpulkan sang
pendidiklah yang salah.
Karakter dan nilai dalam masyarakat
mungkin sudah berubah mengenai seorang pendidik, seharusnya pendidik yang
dihormati dan dihargai atas segala jasanya dalam mendidik peserta didik, namun
saat ini banyak mendapatkan perlakuan yang tidak seharusnya dari masyarakat
ataupun orang tua dari peserta didik itu sendiri.
Seharusnya, pendidikan karakter dan
pendidikan yang berbasis nilai mulai digalakkan lagi, agar semua elemen memiliki
karakter yang memang menunjukan rasa hormat dan menghargai orang lain dan tidak
bertindak semena-mena terhadap orang lain, termasuk dalam kasus pendidik yang
sering mendapatkan hal-hal yang tidak pantas yang dilakukan kebanyakan orang
tua dari peserta didik yang menganggap para pendidik tersebut tidak bisa
mendidik anaknya dengan baik.
Seorang pendidik seharusnya menerima
kepercayaan dan juga menerima penghargaan dari masyarakat atas segala kewajiban
dan tanggung jawabnya yang telah membimbing peserta didik menjadi individu yang
lebih baik, bukan mendapatkan hal yang tidak seharusnya mereka dapatkan. Kita
harus mengerti dan harus mengetahui alasan seorang pendidik memberikan hukuman
kepada peserta didik dan jangan menghakimi secara langsung tanpa tau apa
penyebabnya. Karakter yang baik memang harus dimiliki setiap elemen agar tidak
menyebabkan kerugian pada satu pihak dan dalam dunia pendidikan pun harus
seperti itu, jangan sampai ada pendidik yang dihukum karena mendidik, itu hal
yang sangat ironi. Seharusnya pendidikan menjadi jalan untuk menuntun individu
menjadi lebih baik dengan perantara seorang pendidik dan jangan menjadikan
pendidikan sebagai sesuatu yang tidak ramah bagi seorang pendidik.
Komentar
Posting Komentar